Hati-Hati dengan Dampak Gaya Hidup Boros untuk Jangka Panjang

Hati-Hati dengan Dampak Gaya Hidup Boros untuk Jangka Panjang

Dampak gaya hidup boros memang bisa terlihat langsung atau dalam jangka pendek. Tapi untuk jangka panjang, dampaknya bisa lebih besar dan berbahaya.

Dampak Gaya Hidup Boros untuk Jangka Panjang

Ketika pengeluaran lebih banyak dibanding pemasukan, bisa dipastikan keadaan keuangan Anda akan berantakan. Gaya hidup dimana Anda merasa harus terus mengeluarkan uang akan berujung pada situasi yang tidak baik.

Tidak hanya sulit mengendalikan keuangan, dampak gaya hidup boros juga terlihat pada banyak hal lainnya. Dan pada jangka panjang, Anda bisa menghadapi masalah seperti berikut:

1. Banyak Hutang

Ini adalah dampak yang dirasakan oleh banyak orang. Mereka menjadi memiliki banyak hutang dan tidak tahu bagaimana cara melunasinya. Seringkali, orang boros memilih berhutang untuk membayar hutang sebelumnya.

Kemudahan mendapatkan pinjaman sering menjadi alasan kenapa jumlah hutang justru semakin menumpuk. Tidak sedikit orang yang akhirnya memiliki lebih dari dua kartu kredit dengan jumlah limit yang berbeda.

Secara tidak langsung, kemudahan berhutang mendorong orang untuk lebih boros dan membeli lebih banyak. Ada tawaran diskon dan metode pembayaran cicilan juga menjadi faktor penting.

Pembayaran cicilan sebenarnya hanya memberikan rasa puas sudah berhemat yang semu. Karena bunga cicilan yang bisa jadi cukup tinggi, jumlah keseluruhan yang dibayarkan bisa jadi 25-30% lebih tinggi daripada harga tunai.

Cicilan adalah bentuk lain dari berhutang, dan harus dibayarkan tepat waktu untuk menghindari penalti. Banyak orang yang akhirnya harus membayar dua kali lipat dari harga barang yang dibeli karena kesulitan dalam membayar cicilan tepat waktu.

2. Nilai Kredit Rendah

Pihak bank menggunakan nilai kredit untuk menilai kemampuan finansial calon debitur sebelum memberikan pinjaman. Akan tetapi, banyak orang yang tidak paham tentang apa itu nilai kredit.

Selain kurangnya sosialisasi, mereka juga tidak mengerti pentingnya memiliki nilai kredit yang sehat. Padahal, memiliki nilai kredit yang sehat akan memudahkan mereka untuk mendapatkan pinjaman dari bank seperti kredit perumahan atau serbaguna.

Ada banyak hal yang bisa mengakibatkan nilai kredit menjadi rendah. Di antaranya adalah memiliki hutang kartu kredit yang lama tidak terbayar dan jarang menggunakan rekening bank yang dimiliki.

Institusi keuangan ilegal sering dipilih sebagai jawaban atas kesulitan mendapatkan pinjaman bank. Bukannya memperbaiki, hal ini justru akan memperdalam masalah.

3. Tidak Memiliki Dana Cadangan

Salah satu dampak gaya hidup boros adalah Anda tidak akan memiliki dana cadangan. Hal ini umumnya terjadi karena salah paham tentang fungsi dana cadangan dan tabungan biasa.

Banyak orang yang menggunakan tabungan untuk dana cadangan sama seperti tabungan biasa. Mereka sering mengambil uang dari rekening tersebut dan tidak pernah menabung lagi. Hingga akhirnya tidak memiliki dana cadangan yang cukup untuk keadaan tak terduga.

Tidak hanya tanpa dana cadangan, rata-rata orang boros bahkan tidak memiliki tabungan sama sekali. Hal ini karena mereka terus belanja dan menghabiskan uang yang dimiliki.

4. Kesulitan Memiliki Aset Masa Depan

Berhubungan dengan nilai kredit yang rendah, bank cenderung tidak akan memberikan pinjaman bagi calon debitur yang dianggap bermasalah. Dan jika Anda berminat untuk mengajukan pinjaman untuk kredit rumah atau kendaraan, hal ini akan jadi penghalang utama.

Tidak hanya untuk rumah, kebiasaan boros juga berarti kesulitan menyisihkan waktu dan uang untuk fokus ke masa depan. Apapun aset yang Anda mau, besar kemungkinan untuk tidak tercapai hingga kapanpun.

5. Stres Berlebih

Belanja memang bisa menyebabkan otak menghasilkan hormon bahagia atau dopamine. Akan tetapi, berhutang bisa menyebabkan stres berlebih dan masalah kesehatan mental lainnya.

Tidak sedikit orang yang pada akhirnya merasa stres berlebih karena memiliki hutang yang sangat banyak. Mereka bingung tentang bagaimana bisa mengatasi hutang yang terus menumpuk setiap harinya.

Dampak gaya hidup boros yang ini memang jarang terlihat. Apalagi karena banyak orang yang berusaha mengatasi stres dengan belanja lebih banyak. Dan ini menyebabkan lebih banyak pengeluaran kurang penting yang terus memupuk kebiasaan buruk ini.

Kenal Kebiasaan Keuangan

Banyak orang yang tidak sadar bahwa mereka boros hingga keadaan keuangan mereka sudah terlanjur bermasalah. Untuk itu, perlu untuk segera mengenal kebiasaan pengeluaran yang sering dilakukan.

Anda bisa mengetahui hal ini dari kebiasaan membayar kebutuhan pokok. Apakah Anda segera membayarnya setelah menerima gaji atau menunggu hingga batas waktu terakhir? Ketika mengetahui prioritas keuangan, Anda bisa menghindari pengeluaran yang kurang perlu.

Dengan fokus dalam mengenali kebiasaan keuangan, Anda bisa tahu prioritas pengeluaran selama ini. Dan kedepannya, Anda bisa menyesuaikan pengeluaran dengan pendapatan dan akan lebih sehat secara finansial.

Sebelum Anda merasakan salah satu dampak gaya hidup boros di atas, ada baiknya segera melakukan audit diri dengan mencatat pengeluaran dan pemasukan. Selain mengurangi kebiasaan buruk, Anda juga bisa menabung dan lebih cerdas dalam mengambil tindakan finansial.

By Ganep Nashiruddin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *