Inilah Jenis Gangguan Mental pada Remaja yang Orang Tua harus Waspadai!

Inilah Jenis Gangguan Mental pada Remaja yang Orang Tua harus Waspadai!

Saat ini, tidak hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami gangguan mental. Anak remaja pun sangat rentan terhadap penyakit atau gangguan mental. Untuk itu, orang tua sudah seharusnya mengenal dan memahami jenis gangguan mental pada remaja. Pasalnya, gangguan mental sangat berdampak buruk bagi remaja.

Jenis Gangguan Mental pada Remaja

Saat ini, masih banyak orang tua yang tidak begitu aware dengan kesehatan mental anak yang beranjak remaja. Padahal, orang tua memiliki peranan yang besar untuk membantu menjaga kesehatan anak agar tetap sehat.

Menjaga kesehatan remaja sebenarnya tidak sulit. Cukup beri kasih perhatian dan sayang yang cukup, jangan melarang anak untuk mengekspresikan emosinya dan perhatikan hal-hal yang ada di sekolah, serta media sosialnya.

Jika tidak, anak remaja justru akan mudah terserang gangguan mental yang bisa berdampak buruk untuk kesehatan dan pendidikannya. Beberapa jenis gangguan mental pada remaja yang sering terjadi yaitu :

1. Depresi

Depresi tidak hanya dapat menyerang orang dewasa saja. Akan tetapi, anak remaja juga rentan depresi.

Anak remaja yang mengalami depresi cenderung memiliki tingkat emosional yang tinggi. Kemudian, mereka akan lebih mudah merasa sedih dan marah tanpa alasan yang jelas.

Selanjutnya, remaja penderita depresi juga cenderung akan lebih mengurung diri. Bahkan, remaja depresi akan lebih kehilangan minat dan motivasi dalam melakukan apapun.

Dari gejala depresi di atas, depresi tentu saja sangatlah berbahaya. Sebab, depresi bisa menurunkan semangat belajar dan prestasinya.

Untuk itu, jangan biarkan anak remaja Anda mengalami gejala tersebut. Di sini, Anda bisa mencegahnya dengan mendampingi anak dalam belajar mengendalikan emosi. Lalu, dukung anak untuk melakukan kegiatan atau menyalurkan hobinya dengan baik.

Namun, jika anak remaja Anda memiliki gejala-gejala di atas dan cukup serius, segera minta bantuan yang ahli di bidangnya. Contohnya, datang langsung ke psikolog atau psikiater.

2. Gangguan Kecemasan atau Anxiety Disorder

Seperti orang pada umumnya, remaja juga suka mengalami rasa cemas, panik, dan khawatir. Misalnya, remaja tersebut cemas tidak bisa mengikuti ujian dengan baik, khawatir dengan lingkungan sekolah yang baru, dan lainnya.

Perasaan tersebut tentu saja perasaan yang normal untuk seorang remaja. Yang tidak normal adalah perasaan tersebut justru tumbuh dan terjadi secara terus-menerus.

Rasa cemas, panik dan khawatir yang hadir terus-menerus pada remaja sudah termasuk dalam gejala gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Apabila gejala tersebut tidak diatasi segera, maka gangguan kecemasan tidak bisa hilang dan akan bertahan hingga anak tumbuh dewasa.

Atasi dengan cara mengerti penyebab kecemasan anak, dan ajari anak untuk mengatasi rasa cemas, panik dan khawatir tersebut. Di sisi lain, Anda, sebagai orang tua, juga perlu menerapkan pola hidup sehat. Anda pun bisa mengajak anak untuk melakukan konsultasi dengan psikolog ataupun psikiater.

3. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Jenis gangguan mental pada remaja lainnya adalah attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Yang perlu Anda tahu, ADHD adalah gangguan mental yang menjadikan si penderita sulit untuk memusatkan perhatiannya, dan berperilaku impulsif serta hiperaktif.

Dengan begitu, remaja yang mengalami ADHD ini cenderung lebih sulit berkonsentrasi. Selain itu, remaja tersebut akan lebih melakukan suatu hal sesuai dengan keinginannya sendiri tanpa pertimbangan apapun. Bahkan, remaja yang menderita ADHD cenderung mudah melupakan sesuatu hingga kehilangan barang atau bendanya sendiri.

Jenis gangguan mental ini mungkin tidak bisa disembuhkan. Namun, gangguan mental ini bisa dikelola dengan baik agar remaja bisa beradaptasi dan memiliki kehidupan yang lebih baik.

Agar remaja bisa beradaptasi dengan mental disorder ini adalah berkunjung ke psikiater atau dokter yang ahli menangani gangguan mental ini.

4. Gangguan Makan atau Eating Disorder

Menginjak remaja, anak juga memiliki masalah pada makannya. Dalam hal ini yang ditekankan adalah pola makan yang tidak sehat.

Beberapa faktor yang membuat remaja memiliki gangguan makan adalah lingkungan, media sosial, dan psikologi. Misalnya, munculnya stereotype tubuh yang ideal adalah tubuh yang langsing dan tinggi di kalangan masyarakat hingga media sosial.

Dengan begitu, membuat sebagian besar remaja berlomba untuk mengurangi berat badannya dengan memilih makan dengan porsi sedikit. Hal tersebut sudah termasuk dalam gangguan makan atau eating disorder yang berupa anoreksia nervosa.

Di sisi lain, ada juga remaja mengalami gangguan makan bernama bulimia. Kondisinya yaitu si anak akan memakan makanan apapun dalam jumlah besar, tetapi, mereka akan merasa bersalah pada dirinya sendiri. Akhirnya, mereka berusaha mengeluarkan makanan tersebut dengan cara memuntahkannya.

Terakhir, remaja juga bisa mengalami gangguan makan yang berupa binge eating. Kondisi ini membuat anak akan terus ingin makan meski sudah makan dalam porsi yang besar. Apabila kondisi ini berlanjut tentu tidak baik untuk kesehatan anak remaja.

Untuk mengatasinya, remaja dengan bantuan orang tua merubah pandanganya tentang tubuh ideal. Imbangi pula dengan olahraga dan tetap menjaga pola makan sehat.

Demikian jenis gangguan mental pada remaja yang harus orangtua ketahui. Dengan begitu, orang tua bisa membantu anak menghindari atau mencegah gangguan mental tersebut. Yang paling penting, semoga orang tua lebih memperhatikan dan aware tentang kesehatan anak remajanya.

By Ganep Nashiruddin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *