Perjalanan Awal
Noah terbentuk pada tahun 2000 dengan nama Peterpan. Anggota pendiri band ini terdiri dari Ariel (vokal), Uki (gitar), Lukman (gitar), Reza (keyboard), Andika (keyboard), dan Indra (drum). Mereka mulai tampil di berbagai panggung kecil dan kafe di Bandung, mengembangkan bakat mereka dan membangun penggemar setia.
Pada tahun 2004, Peterpan merilis album debut mereka yang berjudul “Taman Langit”. Album ini berhasil meraih popularitas besar di Indonesia dan menjadikan mereka sebagai salah satu band rock paling terkenal pada saat itu. Lagu-lagu seperti “Mimpi yang Sempurna” dan “Taman Langit” menjadi hits nasional dan menarik perhatian banyak pendengar.
Setelah kesuksesan album debut, Peterpan merilis serangkaian album yang sukses secara komersial. Album-album seperti “Bintang di Surga” (2004), “Hari yang Cerah” (2007), dan “Alexandria” (2008) menghasilkan sejumlah hits besar seperti “Mungkin Nanti,” “Ada Apa denganmu,” dan “Kisah Cintaku.”
Sejarah Singkat
Pada tahun 2012, band ini mengumumkan perubahan nama mereka menjadi Noah setelah mengalami konflik hukum mengenai merek dagang. Perubahan nama ini tidak menghentikan popularitas band tersebut, malah menguatkan eksistensinya di industri musik Indonesia.
Setelah Ariel menjalani masa tahanan dan beberapa penundaan dalam jadwal konser, Noah akhirnya kembali ke panggung konser. Mereka menggelar serangkaian konser di berbagai kota di Indonesia dan menarik perhatian penggemar lama serta pendengar baru. Konser-konser mereka terus mendapatkan respon yang positif dan tiket yang terjual habis.
Meskipun Ariel menghadapi tantangan hukum, Noah berhasil menjaga keberlanjutan karir mereka dengan mengubah nama dan terus menghasilkan musik yang menarik perhatian publik. Band ini tetap menjadi salah satu band paling populer dan dihormati di Indonesia, dengan penggemar yang setia dan prestasi yang terus berkembang.
Pada tahun yang sama pula, Noah merilis album studio pertama mereka dengan nama baru, “Seperti Seharusnya”. Album ini mencapai kesuksesan besar dan mendapatkan sambutan positif dari kritikus musik dan penggemar. Single andalan seperti “Separuh Aku” dan “Tak Lagi Sama” menjadi hits yang merajai tangga lagu.
Pada tahun 2014, Noah merilis album studio kedua mereka yang berjudul “Second Chance”. Album ini juga sukses secara komersial dan menghasilkan singel-singel populer seperti “Hidup untukmu, Mati tanpamu” dan “Dara”.
Konser dan Event Lainnya
Noah telah aktif dalam tur konser di dalam dan luar negeri, membuktikan popularitas mereka yang kuat. Peterpan telah menggelar konser-konser yang sangat sukses dengan penonton yang membludak. Salah satu konser paling bersejarah adalah “Konser 2 Benua 5 Negara” pada tahun 2005, di mana mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 100.000 penonton di Jakarta dan Bandung. Mereka juga menggelar konser-konser besar di beberapa kota di Indonesia dengan tiket yang terjual habis.
Noah terus merilis album dan berkolaborasi dengan artis lain. Mereka menghadirkan album-album seperti “Sings Legends” (2016), yang menampilkan cover lagu-lagu dari legenda musik Indonesia, dan “Keterkaitan Keterikatan” (2020), yang menampilkan kolaborasi dengan beberapa penyanyi muda.
Peterpan telah menerima sejumlah penghargaan musik, termasuk Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards). Mereka memenangkan kategori “Album Terbaik” untuk album “Bintang di Surga” (2004), “Hari yang Cerah” (2007), dan “Alexandria” (2008). Mereka juga memenangkan kategori “Artis Terbaik – Grup Pop Terbaik” pada tahun 2005.
Selain prestasi musik, Peterpan juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Mereka terlibat dalam kampanye HIV/AIDS dan menyumbangkan pendapatan konser mereka untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung.
Prestasi-prestasi ini menunjukkan popularitas, pengakuan, dan pengaruh besar yang dimiliki oleh Peterpan selama karir mereka. Mereka telah meninggalkan jejak yang kuat dalam industri musik Indonesia dan tetap dikenang sebagai salah satu band paling sukses di tanah air.
Cek artikel kami yang lain disini.