Perjalanan Karir Coldplay

karir coldplay

Coldplay adalah band rock asal Inggris yang terbentuk pada tahun 1996. Band ini terdiri dari empat anggota utama, yaitu Chris Martin (vokal utama sekaligus keyboardis), Jonny Buckland (gitaris utama), Guy Berryman (bassis), dan Will Champion (drummer sekaligus vokal latar).

Karir Coldplay

Karir Coldplay dimulai pada tahun 2000 ketika mereka merilis album debut mereka yang berjudul Parachutes. Album ini mendapat sambutan positif dan berhasil memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Grammy Award untuk Best Alternative Music Album. Lagu-lagu Coldplay seperti Yellow dan Trouble sukses menjadi hits di tangga lagu dunia.

Kesuksesan mereka berlanjut dengan album-album berikutnya, seperti A Rush of Blood to the Head pada tahun 2002, X&Y pada tahun 2005, dan Viva la Vida or Death and All His Friends pada tahun 2008. Coldplay dikenal dengan lagu-lagu mereka yang penuh emosi, melodi yang indah, dan lirik yang mendalam.

Album Viva la Vida or Death and All His Friends menjadi salah satu album terlaris mereka dan memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Grammy Award untuk Album of the Year pada tahun 2009. Single utama dari album ini, Viva la Vida juga menjadi salah satu lagu terpopuler mereka.

Setelah itu, Coldplay merilis beberapa album lainnya, termasuk Mylo Xyloto pada tahun 2009, Ghost Stories pada tahun 2014, A Head Full of Dreams pada tahun 2015, dan Everyday Life pada tahun 2019. Masing-masing album mereka ini memiliki gaya musik dan tema yang berbeda, tetapi tetap mempertahankan ciri khas Coldplay.

Coldplay juga dikenal dengan penampilan panggung mereka yang spektakuler dan energik. Mereka telah melakukan tur dunia yang sukses dan tampil di berbagai festival musik terkenal di berbagai negara.

Selain sukses di industri musik, Coldplay juga aktif dalam kegiatan amal dan advokasi sosial. Mereka terlibat dalam banyak proyek kegiatan seperti Band Aid 20, Live 8, Hope for Haiti Now, dan Global Citizen Festival.

Album Coldplay

Pada tahun 2021, Coldplay merilis album studio ke-9 mereka yang berjudul Music of the Spheres. Album ini mendapat tanggapan positif dan berisi lagu-lagu yang berfokus pada tema-tema kosmik dan antariksa.

Tahukah Kamu jika Coldplay dikabarkan sempat ingin menggelar konser A Head Full of Dreams Tour di Indonesia pada 2017 lalu ? Konser tersebut gagal dikarenakan alasan faktor lingkungan yang dilontarkan oleh mereka. Maka dari itu, konser perdana di Indonesia pada tahun 2017 tersebut gagal terlaksana.

Wajar saja, karena Indonesia memiliki banyak masalah lingkungan seperti polusi, sampah, hingga penebangan hutan secara liar. Sedangkan Coldplay adalah salah satu kelompok musisi yang gencar menyuarakan masalah lingkungan.

Tapi tenang, karena pada tahun 2023 ini Coldplay siap menyapa masyarakat Indonesia pada 15 November mendatang. Coldplay menginginkan agar tur dunianya, termasuk di Jakarta ini, sebisa mungkin menggunakan teknologi hijau dan ramah lingkungan.

Beberapa cara yang akan diterapkan Coldplay untuk merealisasikan konser ramah lingkungan adalah dengan mengurangi kandungan CO2. Mereka bekerja sama dengan relasinya yang menyediakan solar dari bahan baku limbah dan residu. Solar ini akan dipakai sebagai bahan bakar generator dan transportasi truk untuk tur mereka.

Secara keseluruhan, Coldplay telah mengukir karir yang sukses dan konsisten sepanjang lebih dari 20 tahun. Mereka terus bereksperimen dengan gaya musik mereka, tetapi tetap mempertahankan ciri khas mereka yang unik. Band ini terus menjadi salah satu grup musik terpopuler dan dihormati di dunia.

By Metania

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *